"AHLAN WA SAHLAN!!!!!


Selasa, 02 Maret 2010

JANGAN PANGGIL KAMI IPMAWAN!

Saudaraku yg dirahmati Allah…..

Salah satu faktor dari dalam yg sering terlupakan atau dianggap remeh adalah masalah “hijab” diantara kita yang makin menipis. Hijab disini dipandang dari sisi dzahir dan batin. Dari dzahir adalah mulai melebarnya nilai toleransi tentang batasan hijab dan pemakluman “keadaan darurat” yg menjurus pd kebiasaan utk menganggap biasa saling pandang, seringnya frekuensi bertemu atau sekedar saling titip pesan! Dan banyak hal yg tak bias disebutkan satu persatu. Waspadailah dosa-dosa yg kecil itu wahai saudaraku. Bukankan tak ada dosa kecil jika dilakukan secara terus menerus? Tanamkanlah dihatimu wahai saudaraku! Bahwasanya dosa adalah setiap hal yang membuatmu tidak suka jika diketahui orang lain, karena membuat harga dirimu jatuh. Berbuatlah ihsan pada diri sendiri dan orang lain. Mungkin kita perlu merenungi sebuah pertanyaan retoris yg dilontarkan seorang ahli hikmah :
“Apa tujuanmu melata didunia ini? Orang besar mati untuk hidup, orang kerdil hidup untuk mati. Adakah orang akan lebih memilih perak perunggu, setelah dating padanya mutiara dan intan permata?”.

Saudaraku, Bantu kami……

JANGAN PANGGIL KAMI IPMAWAN! Selagi engkau masih menemui kami mengumbar pandangan. Hingga lepas panah syetan dari busurnya dan melesat dengan sebenar-benar kecepatan kecelah hati tanpa terasa. Hingga lupa makana ghudul bashor (menjaga pandangan) yg pernah kami ceritakan dan kita kaji bersama. Sebagai kaum Adam, sudah menjadi fitrah untuk senang kepada kaum Hawa. Tapi sungguh fitrah tersebut bisa menjadi salah satu jalan menuju neraka-Nya seandanya kami tidak memaknai dan menerapkanya secara tepat, sesuai dengan kaidah syar’i. Dan tentunya tanpa bantuanmu agar pandangan kami tidak buas liar mustahil untuk terwujud. Apakah menurutmu mungkin seekor singa jantan yg kelaparan akan membiarkan mangsanya lepas begitu saja? Terlebih ketika ada kesempatan yang sangat untuk memungkinkan untuk memangsanya? Mari ita tengok kembali sebuah nasihat dari sebuah hadist qudsi :

“Pandangan mata itu adalah sebuah anak panah dari panah-panah Iblis. Maka barang siapa meninggalkannya (mengelakkannya dari melihat wanita) karena takut kepada-Ku, niscaya Aku ganti dengan iman yang dirasakan lezat manisnya didalam hatinya.” (Riwayat Thabrani dan Hakim dari Ibnu Mas’ud)

Ketahuilah, kami akan jujur kepadamu. Kami adalah laki-laki normal dan punya keinginan-keinginan. Kami bukan malaikat! Dan seringkali walau secara dzahir kami menjaga adab-adab Islamiyah, namun di sisi lain kami juga bisa terjatuh dalam menikmati keberadaanmu, kaum Hawa. Akankah engkau dan kaummu tega jika kami jatuh dalam kubangan yang penuh kemaksiatan itu? Jawablah jujur wahai ukhti…….!

Saudaraku……..

JANGAN PANGGIL KAMI IPMAWAN!. Jika engkau masih melihat
Kami berkhalwat (berduaan dengan lain jenis bukan mahram) dan berikhtilat (campur baur pria dan wanita). Dengan dalih ini tidak apa-apa masih syar’i dan untuk kepentingan organisasi. Atau dengan alasan, tak masalah tanpa hijab yang penting hati akan terjaga bersih dan suci, sedang lingkaran kemaksiatan mengelilinginya?. Ketahuilah wahai ukhti muslimah, Arrijalu qowwamuna ‘alan-nisa, bahwasanya laki-laki adalah pemimpin atas wanita. Apa jadinya jika sebagai laki-laki kami lemah dalam menerapkan ilmu dan syariat-Nya. Terlebih karena engkau sebagai kaum hawa seringkali membuat niatan dan maksud kami berubah. Oleh karena itu nasehatilah kami, jika kami melanggar syariat-Nya! Jangan ragu dan malu. Tegaslah kepada kami, niscaya nasihat darimu akan menjadi pengontrol dan penyeimbang hati kami dalam melakukan tugas sebagai qowam-pemimpin.

Saudaraku……..

JANGAN PANGGIL KAMI IPMAWAN! Jika engkau masih menemui kami sholat fardhu dengan munfarid-sendirian- dan meninggalkan sholat jama’ah dengan alasan darurat dan tanggung untuk menutup syura’ (rapat) atau aksi yg sedang kita lakukan. Terlebih ketika kami dengan sengaja mengakhirkan waktu sholat! Karena hal itu hati kami sedang “tidak sehat”. Jangan engkau sungkan menyiram kami dengan kritik tajam yg membangun. Ketahuilah bahwasanya “siraman” yg engkau lakukan menandakan dinamisnya organisasi yg kita berada didalamnya.

Peringatkanlah kami! Peringatkanlah kami, wahai ukhti! Adapun jika kami diam dan acuh maka tinggalkan syura’, pertemuan atau kegiatan apapun yang kita berada didalamnya. Coba kita renungkan firman-Nya yang mulia :
“ dan orang-orang beriman, lelaki dan perempuan sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yg ma’ruf, mencegah yg munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu pasti akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (At-Taubah :71)

Saudaraku yang dirahmati Allah…….

JANGAN PANGGIL KAMI IPMAWAN!..
Jika kau menemui kami mundur dari gelanggang tarbiyah dakwah dan jihadiyah, meski selangkah. Dengan alsan mengatur strategi kembali dan istirahat barang sejenak untuk menyusun kekuatan. Padahal jiwa ini mengetakan kami takut maut yang menghadang.
Engkau dan kaummu (kaum Hawa-ed) tlebih paham dimana letak kelemahan kami. Karena itu bantulah kami memompa ghirah agar menjadi bola semangat yang auranya dapat menggetarkan musuh-musuh Allah dari jarak sekian-sekian dari perjalan waktu. Bantu kami dengan doamu dan kaummu agar ruh-ruh Jihad tidak lepas dari jiwa kami. Dan doakan kepada Allah semata agar kami menjadi saefullah-pedang Allah yg tajam dan ditakuti musuh-musuh-Nya. Jangan biarkan kami mengeluh! Ingatkanlah selalu kami dengan firman-Nya :
“ Apakah kamu menyangka bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum dating padamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam-macam goncangan dan cobaan, sehingga berkatalah Rosul dan orang-orang yg bersamanya bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al Baqoroh :214)

Terakhir, mari kita renungkan bersama ayat cinta-Nya yang mulia :
“Sesungguhnya orang-orang yg beriman, orang-orang yg berhijrah dan berjihad dijalan Allah, mereka mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Al-Baqoroh :218)
Sekali lagi, jangan panggil kami…….
(Musafir Hayat)
Dengan sedikit perubahan kata
Buat saudaraku semua……….

0 komentar: